Sabtu, 26 Mei 2012

Dua Skenario Kroasia Saingi Spanyol-Italia


ZAGREB, SABTU - Hadirkan dua situasi dalam turnamen utama, seperti Piala Dunia atau Piala Eropa, berupa jalan mulus atau jalan terjal. Itu yang selalu disiapkan Kroasia hingga tidak pernah merasa keder. Dua situasi itu sering dihadapi negeri bekas pecahan Yugoslavia tersebut dan sudah diantisipasi saat bersaing dengan juara bertahan Spanyol, Italia, dan Irlandia di penyisihan Grup C Piala Eropa 2012.
”Spanyol, Italia, dan Irlandia grup yang sangat kuat, tetapi Kroasia selalu mampu memenangi laga-laga besar melawan tim-tim favorit,” ujar Darijo Srna, kapten tim Kroasia, yang dikutip situs UEFA (www.uefa.com), Jumat (23/3). ”Kami bisa memilih antara jalan mudah untuk lolos dan jalan yang sulit.”
Jalan mudah dan jalan sulit, itulah dua skenario yang diantisipasi Kroasia. ”Jalan mudah ditempuh dengan memenangi laga pertama melawan Irlandia, memetik tiga poin (dari laga itu), dan kemudian berusaha meraup poin-poin tambahan dari dua laga berikutnya,” papar Srna.
Tim asuhan pelatih Slaven Bilic itu menghadapi Irlandia pada laga perdana di Poznan (10 Juni). Setelah itu, mereka menantang Italia juga di Poznan (14 Juni), dan terakhir menjajal Spanyol di Gdansk (18 Juni).
”Ada juga jalan sulit, yakni ketika kami tak bisa meraup tiga poin melawan Irlandia, dan lalu menjalani dua laga hidup-mati,” ujar Srna. ”Kami biasa melakoni jalan yang sulit karena kami lolos ke Piala Eropa ini melalui play off (menang atas semifinalis Piala Eropa 2008 Turki).”
Motivasi lawan tim favorit
Dari penampilan di Piala Eropa 2008 Austria-Swiss, Kroasia terbukti tidak gentar melawan tim-tim lawan dengan nama besar, seperti terlihat saat mereka melibas Jerman 2-1 di penyisihan grup lewat gol Srna dan striker Ivica Olic. Olic juga mencetak gol saat negara Balkan itu melindas Italia 2-1 pada penyisihan grup Piala Dunia 2002.
”Saya pikir, kami sangat termotivasi saat bertemu tim seperti Jerman atau Italia. Mungkin karena mereka begitu dekat dengan negara kami, mungkin karena kami melihat semua pertandingan liga mereka,” ujar Olic. ”Karena mereka begitu kuat dan juga karena banyak pemain kami berlaga di Jerman atau Italia. Semua itu mungkin membuat motivasi kami sangat besar (saat menghadapi mereka).”
Kroasia sering tampil mengejutkan di turnamen-turnamen besar. Di Piala Dunia 1998, mereka lolos hingga semifinal. Pada Piala Eropa 2008, mereka tampil sebagai juara grup—mengungguli Jerman—tetapi kandas di tangan Turki di perempat final melalui laga dramatis yang harus diakhiri dengan adu penalti.
Saat itu, Kroasia seperti akan merebut tiket semifinal saat pemain pengganti Ivan Klasnic mencetak gol pada menit ke-119. Namun, pada injury time babak perpanjangan waktu, mereka kebobolan gol. Dalam adu penalti, tiga dari empat eksekutor Kroasia gagal.
Kroasia membalas kekalahan itu dengan menghajar Turki 3-0 pada laga putaran pertama play off Piala Eropa 2012 di Istanbul, Turki, November lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar